LPMPP Unsoed Bekali Siswa SMKN 1 Kalibagor dengan Keterampilan Pertanian Modern Melalui Pelatihan IoT dan Seni Persuasi

PURWOKERTO, JAWA TENGAH – 17 September 2025 – Dalam rangka menjawab tantangan industri pertanian 4.0, Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Penjaminan Mutu (LPMPP) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) menggelar kegiatan “Penguatan Pembelajaran Vokasi Pertanian” yang menargetkan siswa/i di SMKN 1 Kalibagor. Acara yang berlangsung pada hari Rabu, 17 September 2025 ini bertujuan untuk membekali generasi muda dengan keterampilan teknis dan soft skills yang relevan untuk masa depan sektor pertanian.

Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen LPMPP Unsoed untuk menjembatani dunia pendidikan dengan kebutuhan industri. Fokus utama pelatihan adalah memperkenalkan dua pilar penting dalam pertanian modern: teknologi dan komunikasi. Para siswa sebagai peserta utama diberikan wawasan mendalam mengenai penerapan Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian, serta “Seni Persuasi” untuk memperkuat kemampuan komunikasi, pemasaran, dan advokasi di bidang agribisnis.

LPMPP Unsoed menghadirkan dua fasilitator ahli untuk memantik potensi para siswa. Ardiansyah, Ph.D, seorang pakar di bidang teknologi pertanian, memaparkan bagaimana sensor, drone, dan analisis data melalui IoT dapat mentransformasi pertanian tradisional menjadi pertanian presisi yang berkelanjutan. Para siswa diajak untuk memahami konsep pertanian cerdas (smart farming) yang kini menjadi tren global.

Sementara itu, Resya Nur Intan Putri, M.I.Kom, seorang praktisi komunikasi, membawakan materi “Seni Persuasi”. Sesi ini dirancang untuk membekali siswa dengan kemampuan meyakinkan calon investor, memasarkan produk pertanian secara efektif, serta menyampaikan gagasan inovatif mereka kepada publik. “Di era sekarang, memiliki produk pertanian yang unggul saja tidak cukup. Para lulusan SMK harus mampu mengomunikasikan nilai dari produk mereka,” ujar Resya dalam sesinya.

Kepala LPMPP Unsoed Prof. Ir. Juni Sumarmono. Ph.D dalam keterangannya, menyatakan bahwa kolaborasi dengan sekolah vokasi seperti SMKN 1 Kalibagor adalah langkah strategis. “Kami tidak hanya ingin mencetak tenaga kerja, tetapi juga calon inovator dan wirausahawan di bidang pertanian. Dengan mengintegrasikan teknologi seperti IoT dan keterampilan komunikasi, kami yakin lulusan SMK akan lebih siap bersaing dan bahkan menciptakan lapangan kerja baru,” jelasnya.

Antusiasme para siswa SMKN 1 Kalibagor terlihat jelas selama sesi interaktif berlangsung. Mereka aktif bertanya dan berdiskusi, menunjukkan minat yang tinggi untuk mengadopsi pengetahuan baru yang akan menjadi bekal penting saat memasuki dunia kerja atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model untuk program pengembangan vokasi pertanian di daerah lain. (MY)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »

Discover more from

Subscribe now to keep reading and get access to the full archive.

Continue reading